Surat Keempat: Tuhan, tolong sampaikan!

Surat KeempatTuhan, tolong sampaikan! Suntuk, setelah sekian lama membusuk di rumah sakit, di rumahpun juga begitu. Aku merasa bosan, sore ini aku berinisiatif mengajak Kak Lato untuk pergi ke mall. Merasa badan yang semakin cungkring ini, aku rasa butuh baju yang berukuran S nih. Mata kembali membuka pada indahnya semesta, dari balik kaca mobil akuLanjutkan membaca “Surat Keempat: Tuhan, tolong sampaikan!”

Surat Ketiga: Tuhan, tolong sampaikan!

Surat KetigaTuhan, tolong sampaikan!                 Kekasihku ini memang sungguh perhatian dan penyayang sekali. Dia anak fakultas teknik yang gedungnya berada di pucuk barat, sedangkan aku yang anak Seni dan Bahasa yang gedungnnya terletak di pucuk timur mampu dia sebrangi. Demi aku sang wanita yang dia cintai. Duuh, sungguh so sweet bukan. Light namanya, dia lebihLanjutkan membaca “Surat Ketiga: Tuhan, tolong sampaikan!”

Surat Kedua: Tuhan, tolong sampaikan!

Surat KeduaTuhan, tolong sampaikan! Lita temanku SMA yang badannya sehat-sehat saja tidak mungkin mati semudah ini. Aku sungguh tidak habis pikir apa yang dipikirkan Tuhan. Usianya yang kini masih 20 tahun sama sepertiku tiba-tiba menghembuskan nafas terakhirnya dalam koma. Dikabarkan bahwa temanku Lita mengalami koma selama dua hari karena tumor ginjal yang menderunya. Bagaimana bisa!Lanjutkan membaca “Surat Kedua: Tuhan, tolong sampaikan!”

Surat Pertama: Tuhan, tolong sampaikan!

Surat Pertama Tuhan, tolong sampaikan!                 Diam meringkuk dalam dingin yang menusuk. Aku membatu menyerah pada takdir yang sudah digariskan untukku. Harus kutulis apa cerita kali ini, tangan yang begitu mengigil kupaksa untuk menulis rentetan dari kisahku sebelum ajal menjemput. Sungguh kasihan sekali tubuh mungil ini, terpaku dalam keputus asaan yang terus membelenggu di ruang Lanjutkan membaca “Surat Pertama: Tuhan, tolong sampaikan!”

Keyakinan yang Mungkin Berarti

Aku sudah tak ragu-ragu lagi. Kumulai menggoreskan tinta dalam pena ini. Kutulis semua yang telah kualami si sebuah kertas kosong ini. Sedikit demi sedikit mulai terisi berbagai huruf eksotik hasil karya tanganku. Mulai sekarang hanya kau satu-satunya yang mampu mengertiku, memahami semua isi hatiku. Ya… hanya kau. Selain dirimu, aku sudah tak percaya lagi kepadaLanjutkan membaca “Keyakinan yang Mungkin Berarti”

Korban Cinta

Hai, perkenalkan namaku adalah Hancur. Hancur karena semua cerita yang menyeretku pada kehancuran. Tapi di sini aku berperan bukan sebagai tokoh utamanya, meskipun aku korban tapi merekalah yang akan menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Sebut saja pria ini namanya Alfa dan untuk wanita ini sebut saja namanya Beta. Mereka berdua adalah sahabat seperjuangan, merekaLanjutkan membaca “Korban Cinta”

Aku Pulang

            Hari ini, semua orang telah mendeklarasikan tentang kepulanganmu. Surat pemberitahuan telah terpampang di papan pengumuman negara ini. Aku yang menanti kepulanganmu, sungguh bahagia sekali. Berharap dapat memelukmu, menciummu, mengucapkan selamat datang kembali di rumah.                Pagi ini aku sengaja tidak pergi kemanapun agar kamu tau arah jalan mana yang akan kamu tuju setelah usai denganLanjutkan membaca “Aku Pulang”

Apa Ini!

Apa ini! Oleh: Siri Gachi   Sesak, nafas yang ingin beradu Tegang, tubuh yang mulai membeku Diam, lidah yang mulai kelu Lihat, sepasang mata yang mulai menatap   Begitu lama sampai saling terbuai Begitu indah saat dipandang, oh aduhai… Berdecit suara angin yang menjadi saksi Waktu terdiam dan sejenak berhenti   Merah, seperti tomat yangLanjutkan membaca “Apa Ini!”

Aku dan Kamu

Aku dan Kamu Oleh: Siri Gachi   Anganmu yang ingin memilikiku begitu murni Kelak pasti akan terjadi dalam cita-citamu ini Untukmu yang selalu berjuang sampai kini   Deru cinta ini tidak akan pernah mati Aku selalu menunggumu di sini Nanti jika waktu yang sudah lelah berhenti   Kita akan dipersatukan kembali Aku dan kamu yangLanjutkan membaca “Aku dan Kamu”

Mencintaimu

Mencintaimu Oleh: Siri Gachi   Mencintaimu adalah hal yang terberat dalam hidupku Meninggalkanmu adalah hal yang membuatku mati setengah nyawaku Karena kamu adalah separuh jiwaku Meskipun kamu tak pernah mengerti Tak apa, mungkin hal itu hanya kamu anggap tak berarti   Kamu, taukah kalau langit dan dasar laut itu jauh berbeda Jika aku dasar lautLanjutkan membaca “Mencintaimu”